yayasanhadjikalla.or.id – Minggu (27/11/2016) Pemetaan kapasitas potensi pengajar merupakan kegiatan baru Yayasan Hadji Kalla. Kegiatan ini sebagai bahan evaluasi terhadap TPA binaan Yayasan Hadji Kalla yang telah berjalan sejak setahun terakhir. BKPRMI selaku induk pembinaan TPA di Makassar, selama ini hanya melakukan evaluasi terhadap santri yang dirangkaikan dengan wisuda setiap akhir tahun. Sedangkan untuk para pengajar belum tersentuh, sehingga tim berinisiatif untuk melakukan evaluasi terhadap para pengajar agar terjadi kesinambungan antara lembaga.

Teknis pelaksanaan dengan mengundang masing-masing pengajar TPA binaan, proses pemetaan potensinya dilaksanakan dengan cara memanggil masing-masing pengajar untuk face to face dengan para instruktur melakukan tahsin al-Quran. Para instruktur yang mengambil bagian adalah ustadz pengasuh kegiatan Kelas Tahfidz di Sekolah Islam Athirah.

“Kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Yayasan Hadji Kalla melalui Kalla Educare untuk memperbaiki kualitas syiar Agama dimasyarakat khususnya dalam memberantas baca tulis Al-Quran. Kegiatan ini bukan untuk menjadi patokan bahwa setelah ini TPA bapak/ibu akan dikategorikan tidak lulus kemudian didiskualifikasi dari list binaan Yayasan Hadji Kalla, karena kami tau bahwa mencari guru mengaji itu sangat susah. Output dari kegiatan ini bisa jadi dikelompokkan untuk melalukan kontrol terhadap para pengajar agar bisa meningkatkan kemampuan mengajar” ujar Ust. Kamaluddin, juga Pembina Tahfidz Sekolah Islam Athirah.

Salah seorang peserta Ust. Amin dari TPA Yayasan Asy-Syarif mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus sekali untuk meningkatkan kompetensi terhadap para pengajar. Kompetensi guru yang baik akan berdampak terhadap kualitas para santri kedepannya. Senada dengan itu, Ustz. Hartini dari TPA Guru Lolo yang beralamat di Jalan Balang Baru, lebih lanjut mengatakan bahwa TPA ini selain butuh pembinaan para pengajar juga butuh lomba yang bisa menjadi evaluasi sekaligus tolak ukur berjalannya TPA selama setahun ini.

Kegiatan ini diikuti sekitar 150 pengajar TPA dari total 288 pengajar yang ada. Untuk bahan evaluasi, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data oleh instruktur. Lalu dari data tersebut akan menjadi rekomendasi untuk memutuskan kegiatan berikutnya. (Usuluddin)