yayasanhadjikalla.or.id; Luwu – Yayasan Hadji Kalla gelar Program Pelatihan Mitigasi Bencana dan Simulasi Bencana Alam di desa binaan Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, pada 21 dan 22 Oktober 2021.

Desa Bonepsosi di Kabupaten Luwu, berada di lokasi dataran tinggi dengan kondisi tanah yang curam. Kondisi ini menyebabkan daerah ini berpotensi mengalami bencana tanah longsor, aliran deras dan tanah retak. Sementara, pengetahuan dan pemahaman masayarakat terkait mitigasi bencana alam masih rendah. Hal ini, di samping karena masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait resiko terjadinya bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi, juga karena kurangnya sosialisasi tentang mitigasi bencana serta pengetahuan warga terkait mitigasi bencana.

Karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat berwujud Program Desa Bangkit Sejahtera Oleh Yayasan Hadji Kalla berupa pelatihan mitigasi dan simulasi bencana alam dirasa akan bermanfaat sebagai salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya melengkapi diri dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap bencana alam yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu.

Sasaran kegiatan ini dikhususkan untuk, masyarakat usia lanjut, usia produktif pemuda dan  siswa-siswa sekolah yang merupakan generasi penerus desa. Pengetauan dan pengalaman yang diterima melalui pelatihan ini dapat dibawa dan ditularkan kepada lingkungan sekitar.

Dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi ini, Yayasan Hadji Kalla bekerja sama dengan PMI Kabupaten Luwu sebagai relawan dan pemateri. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan tumbuh kesadaran warga masyarakat terkait tanggap darurat saat bencana alam terjadi sewaktu-waktu.

Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah metode sosialisasi dan simulasi. Sosialisasi dengan cara penyampaian materi menggunakan pendekatan langsung dengan tujuan bisa menyampaikan informasi dengan lengkap namun bisa dipahami dengan mudah dan cepat. Sementara itu, simulasi yang dipraktekan adalah penanganan saat terjadinya longsor dan banjir.

Pada sesi penyampaian materi, peserta diberi pengetahuan mengenai becana apa saja yang rawan terjadi di Desa Boneposi, serta cara pencegahan dan kegiatan pasca bencana.

Selanjutnya diadakan simulasi saat terjadinya bencana yang diberikan dengan detail supaya sasaran dapat memahami dengan baik. Simulasi yang diberikan merupakan dasar dari tanggap bencana longsor . Teknik-teknik yang diajarkan ke warga berupa; penyebaran informasi yang benar/assestment, evakuasi, penanganan medis, kegiatan posko dan logistik serta pencegahan dan pasca bencana.

Akhsan, selaku fasilitator desa binaan yang bertugas di Boneposi menjelaskan bahwa “Kegiatan ini kami canangkan karena hampir setiap hujan desar datang, selalu terjadi longsor di beberapa titik jalan atau lereng. Terkadang akses warga keluar desa terputus beberapa hr krn hal tersebut. Mengingat hal itu, kami menggagas program ini bukan hanya sekedar materi, akan tetapi juga berupa simulasi praktek langsung yg melibutkan wrga”. Jelas Akhsan.

Sebanyak lebih dari 75 orng warga mengikuti kegiatan ini secara antusias. Relawan PMI yg dilibatkan sebnyak 15 orng.

Kepala Desa Boneposi, Hamka menyebutkan bahwa sebelumnya, Ia dan warganya sudah pernah melakukan koordinasi dan diskusi dengan tim Yayasan Kalla di Desa Boneposi, terkait kebutuhan akan mitigasi bencana agar warga tanggap dan sigap terhadap segala situasi bencana, bahkan bisa mencegah terjadi bencana. “Kami berusaha menggerakkan warga agar terlibat aktif dalam kegiatan ini”. Sebutnya singkat.

Selain, simulasi Tim Yayasan Hadji Kalla juga mamasang beberapa banner edukasi untuk di simpan di beberapa titik desa yg dianggap rawan bencana longsor.

Sementara itu, Annisa, selaku Kepala Markas PMI Kabupaten Luwu, menyampaikan bahwa Ia memberikan apresiasi atas inisiasi dari Yayasan Hadji Kalla, “Kami mendukung kegitan seperti ini dan juga akan aktif terlibat berkolaborasi dengan Yayasan Hadji Kalla terkait segala bentuk kegiatan sosial seperti bencana alam ataupun dalam bentuk sosialisannya”, tandasnya.

 (Er/Br)