yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Mengawali tahun 2020, Yayasan Hadji Kalla semakin memperkuat jalinan kerja sama bersama dengan beberapa pihak, termasuk instansi pendidikan di mana Yayasan Hadji Kalla memberikan fokusnya untuk banyak membantu melalui pelbagai program seperti beasiswa dan bantuan pengembangan kapasistas untuk para tenaga pendidik.

Yayasan Hadji Kalla diwakili oleh Manager Bidang Educare, Suharto Parai melakukan pertemuan dengan perwakilan Bidang Kemahasiswaan dan Humas Universitas Hasanuddin, Bapak Ishaq Rahman, SIP., MSi, Ph.D (Kasubdin Humas dan Informasi Public); dan Bapak Sampara (Kabag Administrasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Unhas, pada 19 februari 2020 yang lalu di ruang Kepala Biro Kemahasiswaan, Gedung Rektorat Unhas.

Adapun agenda pertemuan tersebut di antaranya; 1). Pertama, tentang teknis pelaksanaan kegiatan yang telah berlangsung di Unhas di tahun-tahun sebelumnya, seperti Program Beasiswa Mahasiswa Sulsel, Beasiswa Tugas Akhir dan Bantuan Kegiatan Mahasiswa; 2). Kedua adalah tentang rencana tindak lanjut dari program sebelumnya dan perencanaan serta strategi program Tahun 2020; 3). Ketiga adalah dalam rangka pengembangan program di Yayasan Hadji Kalla.

Dari diskusi yang berlangsung, menurut Ishaq Rahman, bahwa pola yang berjalan selama ini sudah berjalan dengan baik walaupun disadari bahwa pada beberapa bagian lain masih perlu perbaikan, di antaranya tentang upaya apa yang harus dilakukan agar gaung beasiswa dapat didengar dan diikuti oleh lebih banyak mahasiswa.

“Apa yang kita lakukan di tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang ini sudah cukup baik, namun masih perlu banyak perbaikan di beberapa bagian, agar supaya gaung beasiswa dari Yayasan Hadji Kalla ini bisa semakin terdengar dan membuat banyak mahasiswa bisa ikut berpartisipasi, karena boleh jadi masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui program yang ditawarkan oleh Yayasan Kalla ini, walaupun sudah diumumkan oleh pihak kampus. Jadi penting untuk memikirkan strategi lain, diantaranya; melalui pertemuan dengan aktifis mahasiswa (Lembaga Kemahasiswaan), atau penyebaran pamflet.”, pungkasnya.

Untuk Program Beasiswa Tugas Akhir, disarankan kepada mahasiswa untuk memasukkan KRS (Kartu Rencana Studi), serta rekomendasi dari kampus. Hal lainnya adalah, penting untuk mengetahui berapa banyak mahasiswa Unhas yang menerima beasiswa menurut jenisnya agar dapat menjadi bahan laporan kelembagaan dan database dari Yayasan Hadji Kalla. Hal ini diperlukan agar program yang dilaksanakan bisa tepat sasaran dan menjangkau lebih banyak mahasiswa.

Suharto Parai menjelaskan bahwa dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal, di antaranya; 1). Pertama, melakukan proses perekrutan secara kelembagaan dengan menghadirkan pihak Yayasan Hadji Kalla untuk menyampaikan program kegiatannya di hadapan seluruh Ketua Lembaga Kemahasiswaan dan unit kegiatannya; 2). Kedua, penting untuk dilakukan klarifikasi antara pengusul dan yang menerima beasiswa agar hasilnya lebih terjamin dan berkualitas.

Pertemuan seperti ini tentu akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak agar bisa menghasilkan perencanaan dan eksekusi program yang matang dan tepat sasaran.

(Bur/Suharto)