yayasanhadjikalla.or.id; Pangkep – Pemeliharaan tanaman pangan di desa Batara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep merupakan salah satu kegiatan yang memberdayakan ibu-ibu dari anak-anak yang terkena stunting, kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan bekerja sama dengan masyarakat di desa Batara tepatnya di dusun Kalibara dan telah berlangsung sejak awal Juni 2020 dan akan berlangsung hingga Oktober 2020.

Kegiatan ini berbentuk pelatihan yang dirancang secara partisipatif oleh Dinas Ketahanan Pangan dan berdasarkan persetujuan dari masyarakat terutama kelompok wanita tani di Dusun Kalibara sebagai upaya pengembangan usaha sayur-sayuran sekaligus sebagai wadah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya tanaman pangan untuk menunjang pertumbuhan Anak dengan baik.

Stunting menjadi masalah pelik bagi warga di Dusun Kalibara, oleh karena itu, kerjasama yang dilakukan oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan dengan Posyandu di Desa Batara serta masyarakat di Dusun Kalibara untuk menurunkan angka Stunting di wilayah tersebut dinilai sebagai langka antisipasi yang tepat. Melihat kondisi yang demikian, Sinta Bella, salah seorang mahasiswi penerima Beasiswa Yayasan Hadji Kalla dari Jurusan Ilmu Pertanian, Universitas Hasanuddin memutuskan untuk bergabung dalam prgram tersebut dan menyumbangkan ilmunya agar bisa memberikan informasi yang tepat kepada para ibu-ibu yang belajar menanam tanaman yang bernilai gizi tinggi.

Sebagai warga dari Dusun Kalibara, Sinta Bella merasa punya tanggung jawa atas apa yang terjadi di desanya. “Saya belajar tentang Ilmu Pertanian, punya kesempatan belajar itu adalah keberuntungan untuk saya dan saya tidak mau menyimpan keberuntungan itu untuk diri sendiri. Saya merasa punya tanggung jawab dengan apa yang terjadi di tempat ini, saya berharap setiap orang bisa paham akan pentingnya makanan yang baik dan bergizi untuk anak-anak, dan kita bisa memulai itu dengan menanam sayuran yang tepat dan bergizi agar tidak ada lagi yang namanya stunting di desa ini”, ujarnya memulai perbincangan.

“Ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab saya sebagai penerima Beasiswa dari Yayasan Hadji Kalla untuk serius dalam melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan membantu masyarakat di sekitar saya”, lanjutnya.

Pelaksanaan kegiatan program ini sangat produktif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menanam berbagai macam sayuran berdasarkan prioritas pada lahan yang dipersiapkan yaitu, terong, cabe rawit, kacang panjang, kangkung, bawang merah, labu, buncis, tomat, dan sawi.

Sinta Bella sendiri bertugas memberikan informasi, pengetahuan dan pendampingan kepada Ibu-Ibu dalam memulai membuat demplot tanaman. Pengetahuannya tentang tanaman menjadi penting dan dapat menjadi panduan untuk ibu-ibu dalam merawat tanaman hingga panen.

Adapun tujuan dari pelatihan dan pemeliharaan tanaman pangan ini pertama; di mana peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan tanaman pangan; dan kedua, hasil dari pemeliharaan tanaman pangan akan dibagikan kepada keluarga dari anak yang menderita stunting.

Peserta pelatihan pemeliharaan tanaman pangan yakni, masyarakat dusun kalibara dan warga peserta posyandu. Sinta bertugas untuk mendampingi para ibu merawat tanaman yang telah ada agar bisa dipanen dalam kondisi yang baik. Setiap hari Ia bertugas mengawasi dan mengingatkan warga untuk melakukan penyiraman pada pagi hari dengan kelompok dibagi menjadi empat hingga lima orang. Peserta pemeliharaan sebanyak 30 orang Bersama Dinas ketahanan Pangan merancang bentuk serta bagaimana teknik pelaksanaan dari pemeliharaan baik dari pembangunan KPD yang digunakan sebagai wadah menumbuhkan benih menjadi sebuah bibit.

“Saya bertugas untuk metode perancangan pelaksanaan pemeliharaan tanaman pangan, yakni; pengolahan tanah, persiapan benih bermutu baik, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, teknik dan waktu panen yang tepat, dan pembangunan BKD serta pemeliharaan demplot”, jelas Sinta.

“Peserta juga cukup aktif dalam kegiatan diskusi dan praktek khususnya pada bagian pemeliharaan yang dilakukan dan seluruh peserta mengikuti jalannya kegiatan dari awal hingga berakhirnya kegiatan seperti saling membantu pada saat penyiraman tanaman”, lanjutnya.

Hikmah, salah seorang peserta pelatihan berujar bahwa Ia dan kelompok ibu-ibu yang ikut dalam program pelatihan ini sebelumnya belum tau tentang demplot dan tanaman apa saja yang baik ditanam untuk bisa dikonsumi dan bernilai gizi baik juga bernilai ekonomis. “Jadi, memang belum tau pak apa itu demplot, terus tanaman-tanaman yang baik dan bergizi. Kita banyak belajar di sini, terima kasih teman-teman dari dinas dan nak Sinta karenaa telah mengajarkan kami banyak hal terutama soal tanaman ini”, pungkas Hikmah.

Dari pantauan Tim Redaksi Yayasan Kalla, peserta cukup aktif dalam kegiatan diskusi dan praktek khususnya pada bagian pemeliharaan yang dilakukan dan seluruh peserta mengikuti jalannya kegiatan dari awal hingga berakhirnya kegiatan seperti saling membantu pada saat penyiraman tanaman.

Sebelumnya diketahui bahwa para mahasiswa penerima Beasiswa Yayasan Hadji Kalla diwajibkan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang bisa membawa manfaat di tengah masyarakat sebagai pengganti kegiatan pengabdian di Desa Binaan Yayasan Hadji Kalla. Hal ini dimaksudkan agar para penerima beasiswa bisa punya kesadaran dan tanggung jawab lebih atas perannya di tengah masyarakat sebagai agen perubahan.

(Bur)