yayasanhadjikalla.or.id, Bulukumba – Pernah mencoba Kue Baruasa? kue tradisional dari tepung beras, asal suku Bugis Makassar ini, cukup diminati oleh setiap kalangan.

Hasil penelusuran sarjana pendamping program DBS Yayasan Hadji Kalla, Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang, Bulukumba termasuk daerah yang khas dengan cemilan satu ini.

Tim pengembangan kesehatan yayasan mencoba memodifikasi kue tradisional Kajang dengan menambahkan daun kelor sebagai penambah nilai gizi.

Bertempat di Rumah Belajar Masyarakat Bonto Biraeng, sebanyak 29 warga mengikuti cara pembuatan baruasa daun kelor, Minggu (14/5)

“Daun kelor dikenal sebagai tanaman ajaib, karena mengandung gizi yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi” ucap Meita A. Kuncoro selaku penanggungjawab program pengembangan kesehatan Yayasan Hadji Kalla.

Meita menuturkan dihadapan warga, mayoritas ibu rumah tangga bahwa pelatihan ini bisa menambah pengetahuan kita untuk membuat panganan lain, daun kelor menjadi kue yang bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil.

“Selama ini kelor dimasak menjadi sayur, selebihnya dijadikan obat tradisioanl karena rasanya yang pahit,” kata Ibu Asmirati sambil membuat adonan kuenya.

Warga yang hadir secara langsung melakukan pembuatan kue, dipandu oleh salah satu dosen dari Politeknik Kesehatan Makassar, Bapak Manjilala.

“Ini hasil eksperimen kami di kampus, dan Alhamdulillah bisa bernilai guna bagi masyarakat lokal kita,” ucap Pak Manji.

Selain Baruasa Daun Kelor, Pak Manji juga mengajarkan cara mencampurkan daun kelor ke dalam Kue Barongko.