yayasanhadjikalla.or.id – Dusun Palie merupakan salah satu dusun yang berada di desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Meskipun desa ini berada di pinggiran jalan poros Kota Sinjai, akan tetapi desa ini memiliki satu dusun yang boleh dikatakan terisolir. Palie berada di atas gunung, jalanannya pun masih berupa perintisan dan sebagian sudah ada yang dicor. Listriknya masih menyambung dari Sinjai Utara dan cukup berbahaya, mengapa??? karena 1 kilometer listrik untuk beberapa puluh rumah, dan ada 2 kilometer di dusun ini dan ada sekitar 30 rumah yang sama sekali belum memiliki listrik.

Di dusun ini terdapat 1 unit Madrasah yaitu MIS Jabal Nur Palie. Bangunan sekolahnya hanya terdiri dari 4 ruangan yaitu 3 ruangan belajar dan 1 ruangan kantor. Setiap ruangan belajar digunakan untuk 2 kelas dengan sekat setinggi leher orang dewasa, otomatis proses belajar-mengajar kurang efektif, namun bagi mereka sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Di sekolah inilah, kami membuat kegiatan mendongeng. Diikuti sekitar 47 siswa-siswi MIS Jabal Nur Palie. Dan momentnya sangat tepat, yaitu hari terakhir ulangan sekolah, sehingga kegiatan mendongeng ini menjadi hiburan untuk menghilangkan suasana stress setelah ulangan. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kelas sekolah, Sabtu (10/12/2016).

Siswa-siswi tersebut sangat menikmati dongeng yang disampaikan oleh Manager Desa Bangkit Sejahtera Yayasan Hadji Kalla yaitu Deng Ngalle (Abdul Hakim). Mereka larut dalam alur cerita tersebut dan fokus memperhatikannya, ini terbukti tatkala pendongeng melontarkan pertanyaan di sela-sela cerita mereka sangat antusias menjawab pertanyaan tersebut dan jawaban dari mereka benar. Bukan hanya siswa-siswinya yang ikut menikmati sambil tertawa, para guru pun ikut larut dalam tawa bersama dengan anak-anak.Tentunya ini tidak lepas dari kemampuan Deng Ngalle dalam membawakan dongeng dan mengajak anak-anak ikut aktif berbicara dan merasakan cerita dongeng yang disampaikan.

Deng Ngalle menceritakan kisah persahabatan burung pipit dan rusa. Ekspresi wajah pendongeng membuat anak-anak serius menyimak sambil sesekali tertawa dengan suaru dan karakter hewan yang diperagakan oleh pendongeng. Inti cerita dongeng ini, mengajarkan untuk saling tolong menolong sejak dini. Anak-anak harus ditumbuhkan sikap peduli antar sesama manusia.

Kegiatan ini ditutup dengan berfoto bersama dengan para guru dan siswa-siswi MIS Jabal Nur, sekaligus pembagian tas bagi siswa-siswi yang kurang mampu sekisar 20 buah. (Irwan Samad)