yayasanhadjikalla.or.id, Gowa – Sebanyak 41 orang warga Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa mengikuti Pelatihan dan Penyuluhan Parenting bertajuk “Bagaimana Membangun Cinta Untuk Menjadi Keluarga Kuat & Bahagia?” di Kantor Desa Pao, 5-6 September 2017, kemarin.

Untuk pertama kalinya, peserta yang mayoritas ibu rumah tangga ini, meluangkan waktu untuk sharing pengalaman dan masalah yang dihadapi dalam keluarga serta cara mendidik anak.

“Melalui pelatihan ini, saya menyadari kesalahan saya sebagai orangtua, terutama dalam berbicara dengan anak. Saya memiliki pengalaman sangat susah membangunkan anak ketika hendak ke sekolah, selalu lambat.” Tutur Andi Amsurniani salah seorang peserta pelatihan

Hari pertama, pelatihan yang disampaikan oleh Mauliah Mulkin dan Mauliana Mulkin, seorang penggiat literasi dan praktisi parenting menyampaikan tentang cara memetakan masalah dan potensi anak, role play cara berkomunikasi dengan anak, dan kesalahan orangtua dalam mendidik anak.

“Kesulitan-kesulitan yang sering ditemui dalam mengasuh anak di rumah antara lain anak sulit mendengar perkataan orangtua dan rata-rata banyak anak yang mengalami putus sekolah untuk membantu pekerjaan orangtua, seperti menjadi pembantu di Kota Makassar” Jelas Ibu Mauliah Mulikin.

Ia juga menuturkan dampak dari putus sekolah dapat membuat anak terpapar narkoba, dan berujung pernikahan dini.

Penanggung jawab kegiatan, Amirah A. Kuncoro mengungkapkan diskusi dan sharing pengalaman dilakukan setiap saat, peserta dapat secara spontan bertanya kepada pemateri jika terdapat hal yang ingin ditanyakan atau minta dijelaskan lebih lanjut.

Sedang, pada hari kedua merupakan kegiatan penyuluhan, peserta dilatih membawakan kembali materi yang telah disampaikan oleh pemateri pada hari pertama. Kegiatan penyuluhan dibawakan oleh Ibu Murni, selaku ibu Sekretaris Desa Pao. Materi yang dibawakan pada kegiatan penyuluhan adalah Kesalahan Orangtua Dalam Mendidik Anak.

Peserta merespon dengan baik pelatihan ini, salah seorang ibu bernama Hasniati mengatakan melakukan pekerjaan di kantor dan kebun lebih mudah dibandingkan mengurus anak.

“Melalui pelatihan ini, menyadarkan saya bahwa anak adalah titipan Allah SWT, ini juga termasuk ibadah untuk mengurus anak sebaik mungkin.” Ungkapnya.