yayasanhadjikalla.or.id; Majene – Yayasan Hadji Kalla turut prihatin terhadap gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat bebrapa waktu yang lalu, oleh karena itu sehari setelah kejadian gempa, Kalla Group melalui Yayasan Hadji Kalla bertolak ke Sulawesi Barat untuk mengirimkan bantuan. Bantuan seberat lebih dari dua ton disalurkan melalui jalur udara dan darat dan langsung dibagikan untuk korban gempa di dua wilayah yakni di Mamuju dan Majene. Meski telah beberapa hari setelah gempa besar terjadi, namun warga masih tetap berada di pengungsian untuk mengantisipasi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Setelah menyalurkan bantuan logistik serta terpal dan tenda untuk para pengungsi, Yayasan Hadji Kalla kembali menyalurkan bantuan tahap kedua pada kamis (21/01/2021). Pada tahap kedua ini, Yayasan Kalla berfokus untuk membantu kebutuhan warga di tempat pengungsian berupa penambahan tenda dan selimut dalam julah yang lebih besar, Yayasan Kalla juga memberikan bantuan lampu tenaga surya untuk titik-titik pengungsian di kedua wilayah mengingat kondisi listrik masih padam di kedua tempat tersebut.

Menurut Abdul Hakim, Manager Kemanusiaan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla pada paket bantuan terdapat 150 tenda dengan ukuran besar serta selimut, ada pula 12 unit lampu tenaga surya untuk membantu penerangan di malam hari untuk warga yang berada di pengungsian yakni, Majene dan Mamuju. Ada dua tim yang turun ke lokasi bencana yakni melalui jalur darat menuju Tapalang dan Malunda di Kabupaten Majene dan menuju wilayah Kota Mamuju melalui jalur udara.

Paket Bantuan pada tahap kedua ini dibagikan ke pusat-pusat pengunsian yang terpusat di Kota Mamuju dan Majene. Selain bantuan peralatan tersebut, ada pula paket logistik dan bahan makanan sebanyak lebih dari 500 paket dari Sekolah Islam Athirah yang juga merupakan bagian dari Yayasan Hadji Kalla. Paket logistik tersebut rencananya akan langsung dibagikan untuk warga yang membutuhkan.

“Untuk Majene, rencananya kita akan membagi sejumlah paket bantuan untuk pengungsi di wilayah Malunda yang wilayahnya menjadi paling terdampak dengan lebih dari 1000 pengungsi. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Mamuju kami distribusikan untuk 3 (tiga) wilayah pengungsian yakni Kantor Gubernur, GOR Lapangan Merdeka dan Kantor Bupati Mamuju”, Jelasnya Hakim.  

Sementara itu, Imelda; selaku penanggung jawab dari Sekolah Islam Athirah baruga menjelaskan bahwa paket logistik yang disediakan diharapkan bisa dibagikan secara merata untuk warga di pengungsian. Ia juga menyampaikan bahwa ada beberapa paket yang akan disalurkan kepada orang tua murid dari Sekolah Athirah yang terdampak bencana gempa. “Nanti kita akan berkoordinasi dengan kantor cabang dan juga BPBD Provinsi Sulawesi Barat dalam menyalurkan bantuan ini dan semoga paket logistik yang kita bawa ini bisa dibagi secara merata untuk masyarakat. Kita juga ada paket bantuan yang khusus akan diberikan untuk orang tua murid yang berasal dari Mamuju dan Mejene yang keluarganya menjadi korban terdampak gempa” terangnya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Darno Majid yang dihubungi melalu sambungan telfon, mengapresaisi bantuan Yayasan Hadji Kalla dan juga Athirah. “Mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, kami mengucapkan banyak terima kasih dan tentu berharap bantuan terus mengalir selama masa tanggap darurat”, harapnya.

Selain kebutuhan pokok pengungsi, Yayasan Hadji Kalla juga menyalurkan bantuan popok bayi untuk lapas anak di Kota Mamuju.

Yayasan Hadji Kalla akan terus memantau perkembangan yang terjadi di sua wilayah terdampak gempa tersebut dan akan terus bersiap setiap kali dibutuhkan dalam merespon bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

(Jumadi/Bur)