yayasanhadjikalla.or.id; Makasar – Yayasan Hadji Kalla hadiri Pra-Rembuk Program Percepatan dan Penanganan Stunting Kota Makassar bersama dengan Sekretariat Daerah Kota Makassar serta berbagai stakeholder  dan juga organisasi sosial yang punya perhatian khusus pada isu stunting. Kegiatan ini berlangsung di Hotel The Rinra, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, senin (22/03/2021).

Dalam pertemuan ini, diadakan FGD (Focus Group Discussion) terkait Program Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kota Makassar yang fokus membahas tentang langkah-langkah strategis yang akan dilakukan guna mencapai target untuk menurunkan angka kasus stunting yang terjadi di Kota Makassar.

Selain itu, diadakan pula penandatangan komitmen bersama organisasi/lembaga sosial bersama dengan pemerintah dalam proses percepatan penanganan masalah stunting. Dalam kegiatan ini, diangkat tema “Strategi Penanganan Stunting dalam Mewujudkan Gerakan Masyarakat Sehat untuk Mendukung Penguatan Imunitas Kota Makassar”. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaja Said dalam sambutannya berharap bahwa isu stunting ini bisa menjadi fokus utama bagi semua pihak untuk bisa diatasi bersama, “Kita berharap bahwa dengan kerjasama dengan berbagai pihak ini termasuk dengan lembaga sosial, isu stunting ini bisa kita tangani bersama, tentu dengan tujuan besar kita kedepan bahwa angka stunting di Wilayah Kota Makassar bisa turun”, jelasnya.

Dalam kegitan ini juga diadakan simulasi pengisian format dan data kelurahan-kelurahan di Kota Makassar yang warganya terindikasi berada dalam kondisi stunting dan diajarkan pula kepada para peserta tentang teknis mengelola data kemudian sinkronisasi data lalu pada tahap akhir, yakni aksi yang tepat dilakukan sesuai dengan kondisi di setiap kelurahan berdasarkan  data yang telah terhimpun.

Abdul Hakim, Manager Kemanusiaan, Lingkungan dan Kesehatan; yang mewakili Yayasan Hadji Kalla dalam Pra-Rembuk tersebut menjelaskan bahwa Yayasan Hadji Kalla sendiri telah siap dengan programnya terkait penanganan masalah stunting di Kepulauan Sangkarrang, “Jadi kita dari Yayasan Hadji Kalla telah siap dengan program sendiri yang akan menyasar Wilayah Kepulauan Sangkarrang yang diindikasikan punya angka kasus stunting yang cukup tinggi. Hal itu kita tentukan setelah melakukan koordinasi bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dan dari diskusi tersebut kita melihat data bahwa warga kepulauan masih banyak anak yang mederita stunting, sehingga akhirnya kita putuskan memilih Pulau Sangkarrang sebagai target program kita”, jelasnya.

Lebih lanjut Hakim menjelaskan bahwa Ia dan timnya telah bersiap dengan program pelatihan pembuatan makanan pendamping ASI dengan bahan baku lokal yang nantinya akan diberikan kepada para fasilitator kesehatan di pulau dan juga para ibu-ibu, targetnya tentu untuk memberikan pengetahuan kepada para target peserta terkait makanan pendamping ASI yang bisa dibuat secara mandiri serta murah namun dengan nilai gizi yang tinggi.

(Hakim/Bur)