Tim Yayasan Hadji Kalla mendistribusikan bantuan logistik di beberapa lokasi banjir di kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (29/01/2019). Ada total 354 paket logistik yang terdiri dari sarung, susu, roti, biskuit popok bayi, obat-obatan dan air mineral.

Pendistribusian bantuan dibagi ke 5 titik pengungsian. Titik pertama yang dikunjungi adalah dusun Munte, desa Bontomate’ne. Ditempat ini terdapat 2 rumah beserta seluruh isinya hanyut terbawa banjir, 7 rumah rusak berat, dan 5 rumah rusak ringan. Titik kedua adalah dusun Tonroa yang masih satu desa dengan dusun Munte. Di dusun ini terdapat 15 rumah beserta isinya hanyut terbawa arus sungai yang meluap. Para korban untuk sementara tinggal di tenda darurat atau di rumah keluarganya.

Kepala Desa Bontomate’ne Bapak Suaib Liwang mengungkapkan ”Terdapat sekitar 300 warga desa yang terdampak langsung bencana ini. Alhamdulillah karena tidak ada korban jiwa. Saya sangat mengapresiasi bantuan dari Yayasan Hadji Kalla, ini sangat berarti dalam mengurangi beban para korban”.

Titik ketiga adalah desa Kayuloe Barat, salah satu titik dengan dampak banjir paling parah. Terdapat 23 rumah yang hanyut dan 50 rumah dengan kondisi rusak berat dan tidak layak untuk ditempati.

Ibu Sukmawati merupakan salah seorang korban mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya telah 1 minggu tinggal di tenda darurat. Rumah yang dulu ia tempati telah terseret banjir bandang dan hancur serta tidak dapat ditempati lagi.

Titik keempat adalah desa Sapanang, Kecamatan Binamu. Tim Yayasan Hadji Kalla tiba di desa Sapanang setelah magrib. Kondisi lokasi yang gelap gulita karena semua akses listrik terputus yang membuat pergerakan tim menjadi terbatas. Situasi di Sapanang sedikit kacau, karena jumlah korban yang banyak, seringkali terjadi rebutan paket bantuan tidak jarang kendaraan bantuan harus tertahan sebelum tiba di posko utama warga yang terus berebutan. Yayasan Hadji Kalla melibatkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan BNPB Jeneponto untuk mendapatkan data korban. Disamping itu, keduanya turut mendampingi tim Yayasan Hadji kalla menditribusikan bantuan.

Titik terakhir adalah Kelurahan Tamanroya, kecamatan Tamalatea. di tempat ini terdapat 1 rumah hanyut dan 15 rusak berat.

Menurut hakim selaku Koordinator bidang Community Care and Development Yayasan Hadji Kalla, “sudah menjadi kewajiban semua untuk turut merasakan derita yang dialami oleh saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana ini. Kita tidak mungkin menolak bencana, tapi yang paling penting adalah sekuat apa kita menjalaninya dan sepeduli apa kita dalam membantu mengurangi beban derita sesama. Bantuan logistik dari Yayasan Hadji Kalla paling tidak dapat mengurangi beban para korban selama masa tanggap darurat”.